10/13/08

GERIMIS PATAH DINGIN

Oleh : Amrin Zuraidi Rawansyah, 2000-2005


Seperti yang sudah-sudah, malam ini tetap sama: gerimis patah-patah

Dan sepertinya... inipun akan jadi malam serupa kesekian dalam hitungan

sia-sia: hampa






Lantas, melenyap kemana cercah gelagat rahasia yang menerbit diri dalam

tafakur suntuk?

Pernah ia menghangat datang

'Kan datang lagikah?

Kukisarkan mata

dan coba patahkan dingin dengan segelas arak tua...

Kelam mengitar.

Riuh rendah menghajar.

(http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Apresiasi&id=99439)

No comments: