Oleh : Amrin Zuraidi Rawansyah, 2000-2005
Seperti yang sudah-sudah, malam ini tetap sama: gerimis patah-patah
Dan sepertinya... inipun akan jadi malam serupa kesekian dalam hitungan
sia-sia: hampa
Lantas, melenyap kemana cercah gelagat rahasia yang menerbit diri dalam
tafakur suntuk?
Pernah ia menghangat datang
'Kan datang lagikah?
Kukisarkan mata
dan coba patahkan dingin dengan segelas arak tua...
Kelam mengitar.
Riuh rendah menghajar.
(http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Apresiasi&id=99439)
No comments:
Post a Comment