Ketika lapar menyerang dengkulmu yang cantik, ketika lupa menyergap alis matamu yang bernyanyi, ketika rasa ingin tahu menguasai kukumu yang berdemonstrasi, ketika itulah sebuah republik terhuyung-huyung mencari kekasih. Tapi, kita sedikit telat. Hamlet dan Pak Saloi telah mengajaknya pelesiran ke hutan temabawang yang penuh copet. Jadi? Kita harus memenuhi syarat sebagai pegawai negeri. Biarlah selulit menggumpal di bokong negara, yang penting kantong pemimpin bangsa penuh kesombongan. Biarlah varises nongkrong di APBN, yang penting Hamlet dan Pak Saloi tidak mengajaknya untuk sementara waktu ber-pedikur medikur.
Dengan demikian, kita bisa bertengger diayunan dengkulmu. Bukankah nenek moyang bilang Belanda masih jauh? Sembari alismu berkaraoke The Greatest of Love Songs di antara piring-piring, kita sempat bersin sepuas hati.
03.10.07
No comments:
Post a Comment